Jual Tanah Kavling Murah Di Bekasi Faktor Pendukung Pertanian
Faktor-faktor pendukung berkembangnya kegiatan pertanian di Indonesia, antara lain iklim, tanah, penduduk, sosial budaya, dan modernisasi pertanian.
a. Iklim
Kepulauan Indonesia terletak di 6°LU hingga 11°LS, menimbulkan seluruh daerah berada di zone iklim tropis ekuatorial. Tipe iklim ini ditandai dengan rata-rata suhu udara tahunan yang senantiasa tinggi. Bahkan, suhu rata-rata pada bulan terdingin pun masih di atas 18°C (64,4°F). Tingginya suhu udara di daerah tropis ekuatorial diakibatkan oleh penyinaran matahari sepanjang tahun. Faktor lain yang mempengaruhi sifat iklim Indonesia ialah wilayah berbentuk kepulauan. Kelembapan udara di Indonesia di atas 60% dan curah hujan rata-rata tahunan di atas 2.000 mm/tahun. Posisi Indonesia di autara dua benua dan dua samudra menimbulkan bertiupnya angin muson. Angin tersebut kuat terhadap perubahan trend kemarau dan trend hujan. Keadaan iklim, misalnya, memungkinkan tumbuhnya aneka macam jenis tumbuhan pertanian di Indonesia.
b. Tanah
Di kelas satu kau tentu memahami bahwa di Indonesia terdapat banyak gunung berapi. Material gunung berapi sanggup menyuburkan tanah. Tanah yang subur sangat diharapkan bagi pertumbuhan tanaman, alasannya ialah zat makanan yang diharapkan tumbuhan sebagian besar berada di dalam tanah.
c. Penduduk
Berdasarkan hasil sensus pada 2000, jumlah penduduk Indonesia mencapai 203.397.000 jiwa. Dari jumlah tersebut, 63% penduduk ialah angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja ini merupakan salah satu modal dasar untuk berbagi pembangunan di sektor pertanian.
Penting kau perhatikan bahwa jumlah penduduk yang tinggi perlu didukung kualitas yang baik. Jika penduduk tidak berkualitas baik, akan menjadi beban pembangunan, termasuk di sektor pertanian.
d. Sosial Budaya
Kegiatan pertanian telah berkembang cukup usang dan cenderung berlangsung secara turun-temunin. Di daerah pedesaan, kegiatan pertanian merupakan bab yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Kegiatan pertanian bagi penduduk pedesaan sudah usang dilakukan secara bebuyutan dan menjadi contoh budaya.
e. Modernisasi Pertanian
Ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai salah satu bab mata rantai budaya terus mengalami perubahan. Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) kuat besar terhadap kegiatan pertanian, terutama inovasi alat pertanian modern. Di samping itu, pemerintah mengadakan aktivitas bimas, inmas, insus, dan pancausaha tani demi kemajuan sektor pertanian. Pancausaha tani terdiri atas lima aspek, yaitu
1) pengolahan lahan;
2) pemilihan bibit unggul;
3) irigasi;
4) pemupukan;
5) pemberantasan hama.
a. Iklim
Kepulauan Indonesia terletak di 6°LU hingga 11°LS, menimbulkan seluruh daerah berada di zone iklim tropis ekuatorial. Tipe iklim ini ditandai dengan rata-rata suhu udara tahunan yang senantiasa tinggi. Bahkan, suhu rata-rata pada bulan terdingin pun masih di atas 18°C (64,4°F). Tingginya suhu udara di daerah tropis ekuatorial diakibatkan oleh penyinaran matahari sepanjang tahun. Faktor lain yang mempengaruhi sifat iklim Indonesia ialah wilayah berbentuk kepulauan. Kelembapan udara di Indonesia di atas 60% dan curah hujan rata-rata tahunan di atas 2.000 mm/tahun. Posisi Indonesia di autara dua benua dan dua samudra menimbulkan bertiupnya angin muson. Angin tersebut kuat terhadap perubahan trend kemarau dan trend hujan. Keadaan iklim, misalnya, memungkinkan tumbuhnya aneka macam jenis tumbuhan pertanian di Indonesia.
b. Tanah
Di kelas satu kau tentu memahami bahwa di Indonesia terdapat banyak gunung berapi. Material gunung berapi sanggup menyuburkan tanah. Tanah yang subur sangat diharapkan bagi pertumbuhan tanaman, alasannya ialah zat makanan yang diharapkan tumbuhan sebagian besar berada di dalam tanah.
c. Penduduk
Berdasarkan hasil sensus pada 2000, jumlah penduduk Indonesia mencapai 203.397.000 jiwa. Dari jumlah tersebut, 63% penduduk ialah angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja ini merupakan salah satu modal dasar untuk berbagi pembangunan di sektor pertanian.
Penting kau perhatikan bahwa jumlah penduduk yang tinggi perlu didukung kualitas yang baik. Jika penduduk tidak berkualitas baik, akan menjadi beban pembangunan, termasuk di sektor pertanian.
d. Sosial Budaya
Kegiatan pertanian telah berkembang cukup usang dan cenderung berlangsung secara turun-temunin. Di daerah pedesaan, kegiatan pertanian merupakan bab yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Kegiatan pertanian bagi penduduk pedesaan sudah usang dilakukan secara bebuyutan dan menjadi contoh budaya.
e. Modernisasi Pertanian
Ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai salah satu bab mata rantai budaya terus mengalami perubahan. Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) kuat besar terhadap kegiatan pertanian, terutama inovasi alat pertanian modern. Di samping itu, pemerintah mengadakan aktivitas bimas, inmas, insus, dan pancausaha tani demi kemajuan sektor pertanian. Pancausaha tani terdiri atas lima aspek, yaitu
1) pengolahan lahan;
2) pemilihan bibit unggul;
3) irigasi;
4) pemupukan;
5) pemberantasan hama.
Komentar
Posting Komentar