Jual Tanah Kavling Murah Di Bekasi Pengertian Desa
Menurut UU No. 22 Tahun 1999 pasal 1, desa yakni kesatuan masyarakat aturan yang mempunyai kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut asal asal-usul dan budpekerti istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan nasional dan berada di kawasan kabupaten.
Unsur-unsur desa
Menurut Prof. R. Bintarto spesialis geografi, desa mempunyai 3 unsur penting yaitu wilayah/daerah, penduduk, dan tata kehidupan.
Ciri-ciri desa
Desa mempunyai ciri sebagai berikut.
a. Merupakan suatu wilayah yang lahannya lebih luas dibandingkan dengan jumlah penduduknya.
b. Mayoritas penduduknya bermata pencarian sebagai petani.
c. Memiliki korelasi antarwarga yang akrab.
d. Masih memegang teguh tradisi yang berlaku.
4. Syarat-syarat desa
a. Mempunyai wilayah sebagai tempat tinggal masyarakat desa.
b. Memiliki pemerintahan.
c. Berada pribadi di bawah camat.
d. Memiliki pergaulan-pergaulan tersendiri yang berbeda dengan kota.
5. Peranan fungsi desa sebagai kawasan pendukung atau penyangga (hinterland) kota
a. Daerah sumber daya manusia.
b. Daerah sumber penghasil materi pangan bagi masyarakat kota.
c. Daerah penghasil materi mentah.
d. Pusat-pusat kerajinan rakyat atau industri kecil.
e. Daerah pariwisata dengan keindahan alamnya.
6. Klasifikasi desa menurut perkembangannya
a. Desa tradisional mempunyai ciri terletaknya terpencil dan terasing, serta pemenuhan kehidupan bergantung pada alam sekitar.
b. Desa Swadaya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1) Administrasi desa belum dilaksanakan dengan baik.
2) Lembaga desa belum berfungsi dengan baik.
3) Tingkat pendidikan dan produktivitas penduduknya masih rendah.
4) Sebagian besar kehidupan penduduknya masih bergantung pada alam.
5) Hasil aktivitas penduduknya hanya untuk mencukupi kebutuhan sendiri.
c. Desa Swakarya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1) Lembaga sosial desa dan pemerintahan sudah berfungsi.
2) Administrasi desa sudah mulai berjalan.
3) Adat istiadat sudah mulai longgar.
4) Mata pencaharian penduduk sudah mulai beragam.
5) Sudah melaksanakan korelasi (interaksi) dengan kawasan sekitarnya.
d. Desa Swasembada mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1) Sarana dan prasarana desa sudah lengkap.
2) Pengelolaan manajemen telah dilaksanakan dengan baik.
3) Pola pikir masyarakat sudah lebih maju dan rasional.
4) Mata pencaharian penduduk sudah mulai bergeser dari pertanian ke bidang jasa dan perdagangan.
7. Pola persebaran pemukiman desa
Pola persebaran pemukiman desa dipengaruhi oleh keadaan tanah, tata air, topografi, keadaan iklim, keadaan ekonomi, dan ketersediaan sumber daya alam yang terdapat di desa tertentu. Ada 3 (tiga) contoh persebaran desa dalam hubungannya dengan bentang alam yaitu:
a. Pola terpusat (radial), mempunyai ciri pemukiman desa menggerombol/mengelompok. Jarak tanah garapan untuk pertanian relatif jauh dari lokasi rumah penduduk.
b. Pola tersebar, mempunyai ciri pemukiman penduduk menyebar di kawasan pertaninya. Antara perumahan yang satu dengan lainnya dihubungkan oleh jalur-jalur kemudian lintas untuk keperluan di bidang perdagangan.
c. Pola memanjang, mempunyai ciri pemukiman berupa formasi memanjang. Kanan-kiri pemukiman yakni jalan atau sungai. Tanah pertanian yang dimiliki terletak di belakang rumah dan tidak begitu luas.
Menurut Bintarto terdapat 6 (enam) contoh persebaran keruangan desa menurut kondisi fisik yaitu:
a. Pola memanjang jalan (pola linier), biasanya terdapat di kawasan yang datar.
b. Pola memanjang sungai, susunan desanya mengikuti jalur sungai (di pinggir sepanjang sungai).
c. Pola radial (melingkar / terpusat), biasanya terdapat pada desa yang terletak di kawasan pegunungan berapi.
d. Pola tersebar, biasanya terdapat pada desa yang terletak di kawasan yang homogen tetapi kesuburan tanahnya tidak merata. Terdapat di kawasan pegunungan kapur; tersebar pada lembah yang dekat air dan tanah subur. Terdapat di Gunung Kidul - Yogyakarta.
e. Pola memanjang pantai, susunan desanya sepanjang pantai.
f. Pola memanjang pantai dan sejajar jalan kereta api, contoh ini terdapat di pantai landai. Terdapat di Rengasdengklok dan Tegal.
Unsur-unsur desa
Menurut Prof. R. Bintarto spesialis geografi, desa mempunyai 3 unsur penting yaitu wilayah/daerah, penduduk, dan tata kehidupan.
Ciri-ciri desa
Desa mempunyai ciri sebagai berikut.
a. Merupakan suatu wilayah yang lahannya lebih luas dibandingkan dengan jumlah penduduknya.
b. Mayoritas penduduknya bermata pencarian sebagai petani.
c. Memiliki korelasi antarwarga yang akrab.
d. Masih memegang teguh tradisi yang berlaku.
4. Syarat-syarat desa
a. Mempunyai wilayah sebagai tempat tinggal masyarakat desa.
b. Memiliki pemerintahan.
c. Berada pribadi di bawah camat.
d. Memiliki pergaulan-pergaulan tersendiri yang berbeda dengan kota.
5. Peranan fungsi desa sebagai kawasan pendukung atau penyangga (hinterland) kota
a. Daerah sumber daya manusia.
b. Daerah sumber penghasil materi pangan bagi masyarakat kota.
c. Daerah penghasil materi mentah.
d. Pusat-pusat kerajinan rakyat atau industri kecil.
e. Daerah pariwisata dengan keindahan alamnya.
6. Klasifikasi desa menurut perkembangannya
a. Desa tradisional mempunyai ciri terletaknya terpencil dan terasing, serta pemenuhan kehidupan bergantung pada alam sekitar.
b. Desa Swadaya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1) Administrasi desa belum dilaksanakan dengan baik.
2) Lembaga desa belum berfungsi dengan baik.
3) Tingkat pendidikan dan produktivitas penduduknya masih rendah.
4) Sebagian besar kehidupan penduduknya masih bergantung pada alam.
5) Hasil aktivitas penduduknya hanya untuk mencukupi kebutuhan sendiri.
c. Desa Swakarya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1) Lembaga sosial desa dan pemerintahan sudah berfungsi.
2) Administrasi desa sudah mulai berjalan.
3) Adat istiadat sudah mulai longgar.
4) Mata pencaharian penduduk sudah mulai beragam.
5) Sudah melaksanakan korelasi (interaksi) dengan kawasan sekitarnya.
d. Desa Swasembada mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1) Sarana dan prasarana desa sudah lengkap.
2) Pengelolaan manajemen telah dilaksanakan dengan baik.
3) Pola pikir masyarakat sudah lebih maju dan rasional.
4) Mata pencaharian penduduk sudah mulai bergeser dari pertanian ke bidang jasa dan perdagangan.
7. Pola persebaran pemukiman desa
Pola persebaran pemukiman desa dipengaruhi oleh keadaan tanah, tata air, topografi, keadaan iklim, keadaan ekonomi, dan ketersediaan sumber daya alam yang terdapat di desa tertentu. Ada 3 (tiga) contoh persebaran desa dalam hubungannya dengan bentang alam yaitu:
a. Pola terpusat (radial), mempunyai ciri pemukiman desa menggerombol/mengelompok. Jarak tanah garapan untuk pertanian relatif jauh dari lokasi rumah penduduk.
b. Pola tersebar, mempunyai ciri pemukiman penduduk menyebar di kawasan pertaninya. Antara perumahan yang satu dengan lainnya dihubungkan oleh jalur-jalur kemudian lintas untuk keperluan di bidang perdagangan.
c. Pola memanjang, mempunyai ciri pemukiman berupa formasi memanjang. Kanan-kiri pemukiman yakni jalan atau sungai. Tanah pertanian yang dimiliki terletak di belakang rumah dan tidak begitu luas.
Menurut Bintarto terdapat 6 (enam) contoh persebaran keruangan desa menurut kondisi fisik yaitu:
a. Pola memanjang jalan (pola linier), biasanya terdapat di kawasan yang datar.
b. Pola memanjang sungai, susunan desanya mengikuti jalur sungai (di pinggir sepanjang sungai).
c. Pola radial (melingkar / terpusat), biasanya terdapat pada desa yang terletak di kawasan pegunungan berapi.
d. Pola tersebar, biasanya terdapat pada desa yang terletak di kawasan yang homogen tetapi kesuburan tanahnya tidak merata. Terdapat di kawasan pegunungan kapur; tersebar pada lembah yang dekat air dan tanah subur. Terdapat di Gunung Kidul - Yogyakarta.
e. Pola memanjang pantai, susunan desanya sepanjang pantai.
f. Pola memanjang pantai dan sejajar jalan kereta api, contoh ini terdapat di pantai landai. Terdapat di Rengasdengklok dan Tegal.
Komentar
Posting Komentar